Sabtu, 22 Desember 2012

Memoritmo -Lagu Tentang Ibu-

Ku buka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
 
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Aku yakin, semua orang tahu dan hapal lagu ini. Lagu yang sempat booming di masa kejayaan sebuah band bernama Potret. Lagu dengan instrumen minimal dan dinyanyikan dengan penuh penghayatan oleh Melly Goeslaw.

Untukku, lagu ini adalah lagu yang sakral. Lagu yang selalu membuatku terhanyut, dan selalu membuatku melankolia. Terutama setelah Ibu pergi.

Aku ingat, di hari kelulusanku sebagai mahasiswa, seseorang menyanyikan lagu ini sebelum penyerahan ijazah. Dentingan piano yang membuat merinding, lalu lagu itu dinyanyikan hingga aku tidak kuasa menahan tangis. Air mataku mengalir tiada henti hingga aku terisak-isak. Saat itu aku sempat bersyukur tidak memakai make up yang tebal. 

Entahlah, begitu banyak lagu yang bertemakan kasih sayang Ibu. Tapi hanya lagu ini yang selalu melekat di ingatanku.Walaupun akhir-akhir ini aku menyukai sebuah lagu berjudul Mother yang dinyanyikan Adhitia Sofyan. Lagu yang lembut dan indah, tentang Ibu yang melihat anaknya dari surga. Lagu tentang betapa seorang Ibu adalah anugrah bagi anak-anaknya.

Mother have you seen your laughter
Fall into the arms of angels
Mother if you see me I’m all right

Range of clouds on sunny weather
Rise onto the breeze of meadow
Mother did you help God paint the sky?


When time will fade
Your words won’t vaporize
When time will fade
Your smile still hypnotize


Mother adalah salah satu lagu dari album ketiga Adhitia Sofyan, How To Stop Time. Lagu yang memiliki lirik paling indah. Hanya suara gitar, dan sentuhan orkestra yang diaransemen sendiri oleh si penyanyi dengan bantuan perangkat lunak komputer. Sangat tipikal Adhitya Sofyan, sang "penyanyi kamar".

Mendengarkan lagu ini membuatku membayangkan pelukan hangat Ibu. Tawa ibu yang kurindukan. Malam-malam yang kulewatkan bersama Ibu saat ia terbaring sakit. 

Namun terkadang aku membayangkan sebuah dunia fantasi, dimana ada Ibu yang tersenyum bagai peri, ada sayap putih dipunggungnya. Aku yang berlari ke pelukannya, merasakan lagi kehangatannya. Ah Ibu, seandainya kau masih ada, aku ingin menyanyikan lagu ini untukmu. 

Lagu adalah sebuah pembangkit kenangan. Lagu tentang Ibu yang kusukai, selalu membangkitkan kenangan. Bahkan hingga saat ini. Saat rinduku belum jua surut, saat malam-malam sepi yang kulalui untuk menangisi Ibu.

Namun dengan lagu jua aku tetap bersyukur. Bersyukur telah memiliki sesosok Ibu. Ibu yang tangguh, kuat, dan luar biasa. Ibu yang telah memilih mencintaiku.

Ibu, terimakasih telah lahir keatas dunia. 

Terimakasih telah melahirkanku.

-Selamat Hari Ibu.

 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar