Sabtu, 22 Desember 2012

Memoritmo -Lagu Tentang Ibu-

Ku buka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
 
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Aku yakin, semua orang tahu dan hapal lagu ini. Lagu yang sempat booming di masa kejayaan sebuah band bernama Potret. Lagu dengan instrumen minimal dan dinyanyikan dengan penuh penghayatan oleh Melly Goeslaw.

Untukku, lagu ini adalah lagu yang sakral. Lagu yang selalu membuatku terhanyut, dan selalu membuatku melankolia. Terutama setelah Ibu pergi.

Aku ingat, di hari kelulusanku sebagai mahasiswa, seseorang menyanyikan lagu ini sebelum penyerahan ijazah. Dentingan piano yang membuat merinding, lalu lagu itu dinyanyikan hingga aku tidak kuasa menahan tangis. Air mataku mengalir tiada henti hingga aku terisak-isak. Saat itu aku sempat bersyukur tidak memakai make up yang tebal. 

Entahlah, begitu banyak lagu yang bertemakan kasih sayang Ibu. Tapi hanya lagu ini yang selalu melekat di ingatanku.Walaupun akhir-akhir ini aku menyukai sebuah lagu berjudul Mother yang dinyanyikan Adhitia Sofyan. Lagu yang lembut dan indah, tentang Ibu yang melihat anaknya dari surga. Lagu tentang betapa seorang Ibu adalah anugrah bagi anak-anaknya.

Mother have you seen your laughter
Fall into the arms of angels
Mother if you see me I’m all right

Range of clouds on sunny weather
Rise onto the breeze of meadow
Mother did you help God paint the sky?


When time will fade
Your words won’t vaporize
When time will fade
Your smile still hypnotize


Mother adalah salah satu lagu dari album ketiga Adhitia Sofyan, How To Stop Time. Lagu yang memiliki lirik paling indah. Hanya suara gitar, dan sentuhan orkestra yang diaransemen sendiri oleh si penyanyi dengan bantuan perangkat lunak komputer. Sangat tipikal Adhitya Sofyan, sang "penyanyi kamar".

Mendengarkan lagu ini membuatku membayangkan pelukan hangat Ibu. Tawa ibu yang kurindukan. Malam-malam yang kulewatkan bersama Ibu saat ia terbaring sakit. 

Namun terkadang aku membayangkan sebuah dunia fantasi, dimana ada Ibu yang tersenyum bagai peri, ada sayap putih dipunggungnya. Aku yang berlari ke pelukannya, merasakan lagi kehangatannya. Ah Ibu, seandainya kau masih ada, aku ingin menyanyikan lagu ini untukmu. 

Lagu adalah sebuah pembangkit kenangan. Lagu tentang Ibu yang kusukai, selalu membangkitkan kenangan. Bahkan hingga saat ini. Saat rinduku belum jua surut, saat malam-malam sepi yang kulalui untuk menangisi Ibu.

Namun dengan lagu jua aku tetap bersyukur. Bersyukur telah memiliki sesosok Ibu. Ibu yang tangguh, kuat, dan luar biasa. Ibu yang telah memilih mencintaiku.

Ibu, terimakasih telah lahir keatas dunia. 

Terimakasih telah melahirkanku.

-Selamat Hari Ibu.

 









Jumat, 21 Desember 2012

Lagu Kesukaan Ibu.

Jauh dalam ingatanku tentang lagu kesukaan ibuku, hanya ada satu lagu. 

Aku tidak pernah mendengar ibu menyanyikan lagu selain lagu ini. Yah, kecuali jika mars IBI (Ikatan Bidan Indonesia) harus diperhitungkan. Ibu selalu menyanyikannya saat kami kecil. Diatas kasur sebelum kami tidur. Kami yang senang bercerita dan bercanda dengan Ibu, lalu memintanya menyanyikan lagu ini. Lalu dengan suaranya yang lembut Ibu akan mulai bernyanyi..

Sepasang rusa dilanda asmara
Merekapun pergi berdua-dua
Menikmati udara
Berkasih-kasihan
Bahagialah mereka

Akan tetapi datanglah tiba-tiba
Seorang pemburu yang mengintai
Dia lalu menembak rusa itu
Matilah si rusa betina

Rusa jantan berlari masuk hutan
Kasihan kekasihnya telah hilang
Akhirnya tak tertahan dia masuk jurang
Tamatlah oh riwayatnya...

Dulu, setiap kali mendengar lagu ini, aku selalu merasa sedih. Kasihan sekali kedua Rusa yang diceritakan lagu ini. Mereka yang saling mencintai, harus terpisahkan oleh maut. Bahkan berakhir sangat tragis. Walaupun begitu, aku tetap menyukai lagu ini, karena ini adalah satu-satunya lagu yang disukai dan dinyanyikan oleh Ibu. 

Saat-saat itu, aku tidak tahu siapa penyanyi lagu ini. Hanya akhir-akhir ini aku berusaha mencari tahu. Karena tidak ada lagi yang akan menyanyikannya untukku, setidaknya aku bisa mendengar langsung suara penyanyinya. Setelah browsing di internet aku mengetahui bahwa lagu ini berjudul Sepasang Rusa, dinyanyikan oleh Tetty Kadi. Aku tidak tahu siapa Tetty Kadi, tapi sepertinya dia adalah penyanyi favorit Ibuku.
 


Senin, 03 September 2012

Someone From The Past (Part 2)

Aku mengingatmu.

Ya, itu kamu. Tak mungkin aku lupa tanda di pipimu itu. Dan caramu berjalan. Teman sebangku kala sekolah dasar.

Aku ingat namamu. Dulu aku memanggilmu Ayu.

Dulu kita cukup dekat. Kau sering bercerita tentang keluargamu. Bahkan aku ingat sayur kesukaanmu.

Aku juga ingat Ibumu.

Sayangnya, aku tidak punya kenangan yang menyenangkan tentang itu. Mengingat saat terakhir kau dan Ibumu datang ke sekolah, perasaanku selalu berubah sendu.


----------

Setelah makan, kami bertiga berpisah dengan Pipit dkk. Tepat setelah mereka membalikkan badan dan berjalan, aku bertanya pada Aulia "Itu Ayu kan?"

Ya, Aulia membenarkan bahwa orang itu Ayu. Temanku saat SD. Hanya sampai kelas 4. Karena Ayu memutuskan untuk pindah. Ia pindah tanpa memberitahuku atau teman-teman lainnya. Tidak ada kata-kata perpisahan, ia pergi begitu saja. Tanpa ada kabar berita di kemudian hari.

 Aku sangat tahu alasan Ayu pindah saat itu.

Bullying.

Kekerasan yang ia terima dari salah seorang guru kami saat duduk di kelas 4 SD. Jika kuingat-ingat, banyak sekali perilaku buruk yang dilakukan guru itu pada Ayu. Namun aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Karena akupun korban. Aku juga mengalami hal yang serupa.

Namun, aku masih mengingat hari itu. Saat seorang Ibu menangis di depan kelas, karena anaknya dipermalukan oleh guru itu. Di depan kami semua.

Aku benci hari itu. Sampai saat inipun perasaanku selalu bergejolak jika mengingatnya. Tentang guru itu, aku masih menyimpan amarah yang amat mendalam. Tentang Ayu, sampai saat ini aku masih bersedih jika mengingatnya.

Ayu mungkin lupa padaku. Yah, dulu aku belum mengenakan jilbab seperti sekarang. Dan perubahan selama lebih kurang 14 tahun...siapa yang akan mengenalinya.

Tetapi...tidak apa jika Ayu tidak mengingatku lagi. Aku adalah bagian dari mimpi buruknya kala itu.

Namun Ayu yang sekarang, sangat tenang. Berbicara pelan dan terlihat feminin.

Semoga tidak ada lagi luka-luka masa lalu yang tertinggal. Tidak hanya untuk Ayu, tapi juga untukku, untuk teman-temanku, korban bullying.

Somenone From The Past (Part 1)

Dua hari lalu aku menghadiri wisuda empat orang teman sebaya di UNAND, Firman (Pman),Radian, Yonanda dan Andari. Keempatnya kukenal dari komunitas Jepang, Akamaru J-Community. Awalnya kupikir tidak akan bisa bertemu mereka semua karena berlainan fakultas. Tapi akhirnya bisa bertemu dan memberi selamat bahkan sempat berfoto bersama. Menyenangkan rasanya melihat teman-teman ini lulus dan memakai toga. Walau bagaimanapun, aku dan mereka sama-sama berjuang dari SMA, ujian masuk Universitas, dan akhirnya kuliah.

Kesempatan kali ini, aku pergi bersama Aulia a.k.a Ryuu dan Mbak Hazrina. Yah, akhir-akhir ini kita memang sering jalan bersama. Apalagi semenjak ditinggal Aulia Amalina alias Mochi alias Riida-nya Akafume yang mencari peruntungan di Ibukota. Maka tinggallah kita bertiga, Gank Ikan/Sakana Tachi.

Sembari menunggu Pman dan Radian selesai mengikuti acara fakultas, kita bertiga duduk-duduk di gazebo Fakultas Sastra. Bercerita, bercanda, bertukar pikiran seperti biasa. Lalu saat Pman dan Radian keluar, kita memberikan selamat dan berfoto bersama. Sehabis itu, kita menuju gedung PKM UNAND untuk bertemu Yonanda dan Andari. Cukup heboh saat bertemu Yonanda, ia menyambut kita sambil lari-lari dan memeluk Aulia (?). Hahaha, tentu saja tidak. Walaupun Yonanda itu super ecchi tapi dia tidak seberani itu. Cukup lama kami menunggu giliran berfoto bersama dengan orang ini, karena sepertinya dia ada semacam acara perpisahan dengan teman-teman Neo-Telemetri (semacam unit kegiatan mahasiswa).

Beberapa saat sebelum Yonanda kembali bergabung bersama kami, tiga orang teman-teman Aulia datang. Mereka adalah Pipit, Putri, dan seseorang yang dipanggil Nenek. Beberapa saat aku merasa wajah ketiga orang ini sangat familiar, terutama si “Nenek”. Aku mencoba untuk mengingat-ingat. Apakah teman SMP?Atau teman SMA?Mungkinkah seseorang yang kukenal dari teman lainnya. Sulit sekali aku mengenali orang ini. Namun begitu, aku tetap menerka-nerka.

Setelah berbincang-bincang dan berfoto bersama Yonanda, kami memutuskan untuk makan. Dengan menumpangi mobil Pipit, kami menuju Siska Pastry. Di mobil, aku masih bertanya-tanya di dalam hati siapakah gerangan wanita yang duduk di sebelah Mbak Rin ini. Hingga rasanya aku ingin membuka percakapan tentang masa-masa SMP atau SMA. Rasanya akupun ingin bertanya langsung kepadanya. Tetapi tidak satupun yang kulakukan. Aku tetap menerka-nerka di dalam hati.

Akhirnya kami makan bersama di Siska Pastry. Saat itu, aku mencuri-curi pandang di beberapa kesempatan. Kutatap lekat-lekat wajahnya. Yah, hingga akhirnya aku tersadar. Tepat saat itu juga perasaanku berubah sendu.

Rabu, 04 Juli 2012

Happy Birthday Aki sama~


Since July is your month..i would like to say...Tanjoubi Omedettouwish for you.

I just hope more more work with Acid Black Cherry this year.

Still LOVE YOU, AKIHIDE SATOU.

Sabtu, 23 Juni 2012

Twitter, Hedonisme,dan Anak-anak

Postingan ini sekedar uneg-uneg. Hasil dari pemikiran gw tentang gilanya dunia maya saat ini. Tentang globalisasi yang tak terbendung. Meresahkan dan melelahkan.

Oke, sekitar seminggu yang lalu, beberapa teman di twitter ngetwit tentang sesuatu dengan hashtag #cleavageunite2. Dari judulnya aja kita bisa tau lah, its something about cleavage, breast, payudara, belahan dada. Ceritanya., seseorang yang memiliki akun di twitter menantang para followersnya untuk memposting foto belahan dadanya lalu dan memention sang pemilik akun. Its quite simple rules, hanya foto belahan dada, tanpa bra, dan atasan blus atau jaket berwarna putih. 18+ tentunya.

Lalu...beramai-ramailah para wanita mem-posting foto bagian tubuhnya tersebut. Pro? Kontra? Itu pasti. Seminggu yang lalu, gw sendiri, sebagai seorang wanita tidak dapat mengatakan kontra, menolak, menghujat "program tersebut". Satu-satunya hal yang gw pikirkan adalah, "gak heran sih ada yang ikutan". Yah mau gimana lagi, yang namanya hedonis gak mikirin habis mati mau kemana, gak mikirin dampaknya, gak mikirin harga dirinya...valuenya aja beda. Mau di bahas lewat Al-Quran/hadist? Mempan gak? Mungkin sih. Tapi gak yakin..So, satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah " just, keep calm and carry on".

Yah, sampai akhirnya gw membaca sebuah postingan di blog seseorang : belahan dada anyone?

Walaupun bagi sebagian orang tulisan ini terkesan vulgar atau  terlalu liberal, buat gw tulisan ini adalah tulisan yang sangat mengenai sasaran.

Oke, gw akan mengutip salah satu paragraf tulisan tersebut:

"Saya nggak munafik. Iya, saya suka lihat perempuan seksi sebagaimana saya suka melihat Tante Monica Belluci dan berniat mengubah orientasi seksual saya menjadi lesbian asalkan beliau mau saya pacari. Tapi menurut saya foto-foto yang diunggah di sana mengandung konten bermuatan erotis—untuk tidak menyebut pornografi. Saya rasa—seperti halnya iklan rokok dan minuman berakohol yang harus melindungi kepentingan anak dibawah umur, minor—harus ada rambu-rambu sendiri untuk gambar-gambar seperti itu. Dan twitter tidak menyediakannya. Iya, hari gini siapa sih yang bisa membendung gempuran informasi tanpa batas di internet? Tapi seperti yang dibilang salah seorang ayah sambung saya, “nek ora iso nggawe resik, ojo nambahi reget”. Jika tidak bisa membersihkan, jangan nambahin kotor. Mungkin kita nggak ngerasa imbasnya, tapi coba luangkan waktu sebentar dan baca tulisan di sini. Bagaimana dengan anak-anak di bawah umur yang kepingin ngetop dan ikutan #TantanganInem #CleavageUnite2? Bagaimana dengan mereka yang mengakses gambar tersebut? Kita nggak tahu mereka, nggak tahu apa yang ada di benak mereka, dan nggak tahu apa yang terjadi setelah foto-foto tersebut terunggah"

Membaca tulisan tersebut gw tiba-tiba tersadar. Hey, kamu bergaul dengan anak-anak tersebut selama lebih satu bulan dan melihat hal ini terpapar dimatamu dengan jelas!

Jujur, gw pernah menstalker salah satu facebook anak-anak tersebut dan menemukan hal-hal yang membuat gw shock. Oke, anggap gw seorang ibu yang membuka profil facebook anak gw sendiri dan menemukan foto anak gw yang baru duduk di kelas 5 SD sedang merokok bersama temannya. Membaca status facebooknya yang penuh kata kotor dan vulgar, melihat friendlist temannya yang menggunakan avatar perempuan telanjang. Mom`s going to die, Son!

Sebelumnya, silahkan buka yang satu : http://pitopoenya.blogspot.com/2010/03/cute-little-thing-we-called-facebook.html

Sebuah objek itu selalu netral kan? Persepsi orang-oranglah yang akan membuatnya menjadi positif atau negatif. Menjadi baik atau buruk. Twitter, Facebook dan jaringan sosial lainnya tidak pernah bersalah. Mereka hanyalah sebuah media. Tangan-tangan dibalik media inilah yang seringkali menjadi racun.

Anak-anak, meskipun dicemari hal-hal seperti itu, mereka tetaplah anak-anak. Mereka hanya terpaksa menjalani tugas perkembangan sebelum waktunya.

Pada akhirnya orang-orang dewasa inilah yang bertanggung jawab. Anak-anak hanyalah korban.

Tapi seringkali orang dewasa terlalu egois. Dan bersikap pura-pura tidak mengerti.


Kamis, 14 Juni 2012

Totally Uso!






Its something called "kebohongan publik"

"Kamu tidak semuda itu Om"

credit: What`s In Magz, July 2012

Jumat, 08 Juni 2012

*AYAH*

BILA ENGKAU BESANDAR..

DADA KAMI BRDEBAR ..

INGIN MENDENGAR KABAR..

AYAH PULANG WALAU HNYA SEBENTAR.. :(

- Dari mata adikku yang baru kukenal. 

Sabtu, 02 Juni 2012

Tiga hari ini.

Di kursi ini.

Aku jatuh cinta pada Sigur Ros.

Aku terpana oleh Kyary Pamyu Pamyu.

I used to be alone. Now its become habit.


Sudah 3 minggu berlalu semenjak pertama kali memulai penelitian.Setiap hari merasakan emosi yang tak menentu. Tentunya lebih banyak emosi marah dan sedih. Apa yang aku lihat dan aku rasakan belakangan ini mungkin akan kuceritakan nanti. Nanti, saat aku bisa melihatnya dengan lebih objektif. Saat aku tidak terpengaruh lagi oleh perasaan melankolis yang menjadi-jadi.

By the way, beberapa hari lalu aku membaca curahan hati seorang teman di facebook. Catatan yang ditulis dengan berdarah-darah, hahaha. Yah, setidaknya begitulah dari sudut pandangku. Karena aku sendiri mungkin tidak akan berani menulis seperti itu. Oke, here it is --> Hazrina

Tulisan mbak yang satu itu, membuatku ingin menulis juga (memberanikan diri menulis seperti itu). Apa yang dirasakan Mbak Rin, lebih kurang sama dengan apa yang kurasakan saat ini. Walaupun di beberapa part aku tidak mengalami kejadian seperti itu.

Yah, penelitianku sudah berjalan. Tiga minggu. Waktu yang lama untuk penelitian sarjana strata 1. Penelitian yang tidak realistis kata sebagian orang. Aku tahu ini sulit. Aku tahu ini berat. Hanya saja aku tidak ingin dikalahkan diri sendiri. Waktuku untuk penelitian ini sebentar lagi. Tapi tanggung jawabku rasanya seumur hidup.

Tetapi, sebenarnya bukan tema penelitian ini yang membuatnya terasa berat. Hanya saja aku merasa menjalaninya sendirian. Bukan secara harfiah, karena kenyataannya aku meminta bantuan beberapa teman saat menjalankan program ini. Namun secara emosional aku merasa sendirian. Mungkin karena melakukannya dengan teman-teman yang selama ini tidak begitu dekat. Kadang aneh rasanya, disemangati oleh mereka yang selama ini kuanggap jauh. Walaupun begitu, Thx God, disaat-saat seperti ini masih ada yang menemani.

Di kost, aku sendirian. Kali ini memang secara harfiah. Aku menjalani hari-hari, rutinitas yang sama setiap hari. Sendirian. Hingga aku mulai terbiasa sendirian. Bahkan terbiasa berbicara pada diri sendiri. Saat bertemu orang lain, malah merasa mutisme.



Sekarang rasanya seperti sebuah habituasi. Seringkali terasa seperti teralienasi. Hanya ada aku dan diriku.

Tetapi, lebih sering terasa menyedihkan. Perasaan-perasaan melankolis seringkali muncul. Seperti, rindu mama, rindu papa, rindu saudara-saudara dan ponakan. Padahal aku pulang setiap minggu. Lucunya aku sering berpikir untuk sesegera mungkin memiliki pacar atau suami, hahaha. Walaupun hatiku selalu bertanya "Apakah dengan punya pacar/suami perasaan kesepian itu bisa hilang?"

Ya, aku ingin ini cepat selesai. Aku ingin keluar dari kondisi ini.

Sekian. Curhatan ini. Walaupun tidak lebih berdarah-darah.

L`Arc~en~Ciel World Tour Jakarta

L`Arc~en~Ciel World Tour Jakarta

I repost here, just take a look.

Minggu, 06 Mei 2012

L`arc en Ciel World Tour Jakarta- Light My Fire! -part 1-


Finally our dreams came true.

Oke, akhirnya gw nulis tentang tanggal 2 Mei 2012. The most incredible night ever!

Selasa, 1 Mei 2012 ~ngantriiii

Gw dan Talitha berangkat dari Padang hari Minggu tanggal 29 April 2012. Dua hari menginap di Jatinangor (Thx to Aulia Laratika yang udah menampung kita), hari Selasa langsung berangkat ke Jakarta untuk menukar voucher dengan tiket.

Hari Selasa sekitar pukul 10.00 kami (Gw,Aulia, Ai, Litha, dan Amy) berangkat dari Cileunyi ke Jakarta menggunakan bus Primajasa. Then, from busway to busway tentunya. Cukup menguras tenaga lah, soalnya berdiri terus dan memang kebetulan belum makan. Mendekati shelter terakhir (Manggarai), jalanan macet. Awalnya kita pikir macet biasa, karena volume kendaraan, lampu merah atau apalah. Ternyata…karena antrian panjang di Rajakarcis. Sebenernya pagi itu gw udah baca twitnya si Pandji kalo Manggarai macet, tapi gak percaya-peracaya amat. Setelah gw menyaksikan sendiri…Yah, that was true. Antrian yang sangat panjang di depan outlet Rajakarcis. Meluber-luber sampai ke jalanan. Untungnya sih rapih dan teratur. Melihat antrian yang luar biasa itu akhirnya kita memutuskan untuk makan dulu di mall terdekat. Musti ngerecharge guys, kalo gak bisa collapse juga tuh.

Selesai makan, kita mulai ngantri. Awalnya kita paling belakang. Tiba-tiba antrian di belakang kita memanjang dan makin panjang. Banyak kejadian lucu waktu ngantri. Mulai dari celetukan seorang supir kopaja yang bilang “Itu.., konser pilem Jepang” ketika ditanya temennya. Sampai orang-orang yang tiba-tiba kepo ngeliat antrian sepanjang itu. Banyak sekali yang menghentikan motor dan bertanya “Ini antrian buat apa yah?”. Kalau kita jawab “Konser Laruku Pak/BuK”. Maka mereka akan bilang “Yang dari Korea yah?”, hahahaha. Ibuk-ibuk yang ngantri dibelakang gw aja sampe bilang “Saya tersinggung Laruku dibilang dari Korea”.

Salah satu pengantri tertangkap kamera sedang menulis. Kita pikir sedang belajar, soalnya serius sekali dan kebetulan dia memakai seragam STIS. Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata orang ini sedang menggambar. Komik tepatnya. Memang berjodoh, si cowok ngajak ngobrol waktu nunggu nomor antrian. Yes, ternyata cowok yang bernama Faris ini memang komikus. Gw dan Aulia sempat ngobrol banyak dengannya. Lucu juga waktu dia kaget mengetahui gw jauh-jauh datang dari Padang. Hehehe, gak kamu aja Mas, hampir semua orang yang tahu kalo gw dari Padang pasti kaget.

Saat ngantri itu kita ngobrol sama Cielers yang datang dari berbagai kota. Hari itu gw sempat bikin status di Fesbuk “Gw berani bilang kalo yang ngantri tiket Laruku gak ada yang alay atau ababil”. It’s a fact. Kebanyakan memang anak kuliah dan lebih banyak lagi mas-mas/mbak-mbak yang udah kerja. As you know, penantian selama 10 tahun lebih loh. Wajar kalo penggemar Laruku adalah orang-orang yang gw bilang “udah mature”, hehehe.

Malam itu sekitar pukul 19.00 kita dapat tiketnya. Lalu menggunakan taxi kita menuju rumah Kak Ken di Jaktim. Thx to him, malam-malam di Jakarta kita gak terlunta-lunta ^ ^

Jumat, 09 Maret 2012

Surat Cintaku, Untukmu, Kamu, dan Kamu ~2

~Maghriza Novita Syahti, her imagination beyond imagination



Aku mengenalmu lebih dahulu. Satu SMA, satu kelas, dan akhirnya satu kampus. Tuhan benar-benar menakdirkan kita terus bersama.

Kamu tahu, ini pertama kalinya kukatakan padamu. Dulu..diawal-awal kita berada di kampus itu, aku sering merasa iri padamu. Perasaan itu, sering begitu kuatnya. Dimataku kamu adalah seorang rival. Tetapi...perasaan iri itu perlahan-lahan berubah menjadi kagum. Sampai, aku merasa bangga. Sangat bangga padamu.

Kamu ingat, hari-hari yang penuh dengan diskusi, argumen, dan ide-ide?Aku akan merindukan saat-saat itu.

"Tutup mulut rapat-rapat, buka telinga lebar-lebar". Prinsipmu itu...


Kamu, orang yang sangat teratur. Bahkan saat makan pun, kamu sangat teratur. Kamu tahu, diam-diam aku sering memperhatikanmu.

Ingatkah tragedi korek api di malam Ramadhan kita sebagai anak kost? Setiap kali mengingatnya aku tertawa di dalam hati. Sepertinya, kita adalah anak kost canggung yang tidak pernah makan sahur dengan mie instan sebelumnya.

Aku menangis di malam-malam pertama menjadi anak kost. Aku tidak pernah mengingat itu. Beberapa tahun kemudian kamu mengungkapkannya. You know, my heart fluttering.

Di dalam pikiranku, setiap saat aku mengingat Maghriza, aku akan mengingat keluarga kecilmu yang berbahagia. Maghriza,Mama dan Papa. Keep it the happiness girl.

Suatu hari kami datang ke rumahmu, membawakan kue ulang tahun. Saat itu kamu tidak bisa langsung memakannya karena puasa ^ ^ Akhirnya kue itu kami yang memakannya. Betapa kejutan yang aneh.

Setahun dua tahun lagi, aku ingin membaca bukumu. Cita-citamu dari dulu bukan? Jika nanti mimpimu terwujud, buku-bukumu akan melengkapi koleksi bukuku. Akan kuceritakan pada anak-anakku bahwa kamu lah penulis buku-buku itu.

Aku dan kamu adalah dua orang yang sangat berbeda. Mungkin seperti dua sisi mata uang. Aku selalu heran. Mengapa kita begitu cocok satu sama lain. Kamu yang selalu tenang, rapi, teratur...Aku yang ceroboh, berantakan, dan impulsif ^ ^

Opieinginjadipsikolog. Doamu terukir jelas di jaket yang hilang entah kemana. Walaupun jaket itu tak bersamamu lagi, doamu selalu mengalir. Doaku juga untukmu.


Aku menyayangimu

Aku menyayangi kita

Kamis, 08 Maret 2012

Surat Cintaku, Untukmu, Kamu, dan Kamu.

Surat cinta ini aku tulis untukmu, kamu, dan kamu. Orang-orang yang sangat berharga di hidupku. Teman setia yang menemani selama lima tahun ini. Saat kamu membaca ini, mungkin akan terbersit perasaan aneh di hati. Karena tidak biasa seorang teman menulis surat cinta untuk temannya. Tetapi seperti kata Fitri Tropica, perasaan ini harus saya sampaikan ke kamu.

~A girl named Wulanda Putri Cia, her life`s flowing like a gentle water, but straight to the ocean.

Pertama kali aku mengenalmu, di ruangan itu. Takdir mengantarkan kita saling kenal karena organisasi bernama HIMA.

Aku ingat, pertama kali kita bekerjasama. Malam itu bersama satu orang lainnya, kita naik motor menyusuri kota Bukittinggi hanya demi kertas yang harus kita print. Kita kedinginan hingga kaki terasa kaku dan tak bisa digerakkan. Malam itu kita berjuang bersama, pertanda perjuangan yang tak henti di masa berikutnya.

Kamu, perempuan yang dengan senang hati berjalan-jalan denganku. Menghabiskan waktu mengelilingi kota yang panas ini walaupun saat itu perutmu kesakitan.

Kamu yang menemaniku menunggu dosen di kursi putih panjang di jurusan. Waktu itu, bersama "dia" kita menahan lapar karena hujan deras mengurung kita disana.

Kamu, seleramu akan makanan pedas melebihiku. Terkadang aku merasa ngeri setiap kali kamu menambahkan cabe dan cuka yang begitu banyaknya ke dalam mie ayam kesukaanmu.

Malam-malam make-up lesson kita ^ ^ I`m gonna keep the pictures forever. Entah apa yang ada didalam pikiran kita saat itu, yang pasti menyenangkan bereksperimen dengan wajah kita yang mengkilat-kilat di bawah terpaan lampu.

Tak akan kulupakan malam itu, saat aku berdiri di depan rumahmu. Basah kuyup sepulang dari kampus. Kamu terkejut dan menyuruhku segera masuk dan berganti pakaian. Saat itu aku sangat kedinginan. Kamu lalu menyuguhiku makanan, jaket dan selimut hangat untukku.

Aku benci melihatmu menangis malam itu. Aku benci saat air matamu tak berhenti menetes menumpahkan kekesalanmu.


Aku mendoakanmu. Selalulah bersama lelaki itu. Kelak, ceritakan lagi padaku tentang kehidupanmu. Bersama lelaki itu dan anak-anakmu.


Kamu, wanita yang sensitif. Lebih sensitif dariku. Tetapi, kamu tidak punya penyakit impulsif sepertiku. Dan aku kagumi itu.

Hidupmu seperti air yang mengalir dengan tenang. Tetapi menuju sasaran seperti yang kau inginkan.

Kamu, tak hanya sahabatku. Jika kamu adalah keluargaku, maka kamu adalah seorang kakak perempuan. Kakak perempuan yang akan mengayomi.


Aku menyanyangi kamu.

Aku menyayangi kita.

Rabu, 29 Februari 2012

Mr. Beautiful Alone

I've just watched Breakerz on SDK two days ago. Haa..so much laughter indeed XD

And this is my favourite part:


Koichi picked the next topic, and he chose. no.4, Mr. Beautiful Alone.



AKIHIDE: That would be me. I like doing things by myself.
Tsuyoshi: You love being by yourself?
AKIHIDE: I do, I love being by myself. I go to izakaya alone, or to a yakiniku place.

He even go to Disney Sea just bye himself!

pic and source:brzfan

Actually, i like doing the same thing as he does. hehehe. Kadang memang ada saatnya kita butuh sendiri untuk mengembalikan mood.

Ke pasar, ke toko buku, atau hanya sekedar berjalan-jalan tanpa tujuan. Memikirkan banyak hal, mengobservasi banyak orang. Yang pasti merasa sangat bebas. You can do anything nee..

Its become my favourite thing to do.

Jumat, 03 Februari 2012

Goes to L`arc-en-Ciel World Tour 2012


Hal ini yang bikin gw garau beberapa hari ini. I`ve got the ticket. Tapi...

Ah, mudah-mudahan lancar aja sampe harinya tiba. Amiinn.