Kamis, 08 Maret 2012

Surat Cintaku, Untukmu, Kamu, dan Kamu.

Surat cinta ini aku tulis untukmu, kamu, dan kamu. Orang-orang yang sangat berharga di hidupku. Teman setia yang menemani selama lima tahun ini. Saat kamu membaca ini, mungkin akan terbersit perasaan aneh di hati. Karena tidak biasa seorang teman menulis surat cinta untuk temannya. Tetapi seperti kata Fitri Tropica, perasaan ini harus saya sampaikan ke kamu.

~A girl named Wulanda Putri Cia, her life`s flowing like a gentle water, but straight to the ocean.

Pertama kali aku mengenalmu, di ruangan itu. Takdir mengantarkan kita saling kenal karena organisasi bernama HIMA.

Aku ingat, pertama kali kita bekerjasama. Malam itu bersama satu orang lainnya, kita naik motor menyusuri kota Bukittinggi hanya demi kertas yang harus kita print. Kita kedinginan hingga kaki terasa kaku dan tak bisa digerakkan. Malam itu kita berjuang bersama, pertanda perjuangan yang tak henti di masa berikutnya.

Kamu, perempuan yang dengan senang hati berjalan-jalan denganku. Menghabiskan waktu mengelilingi kota yang panas ini walaupun saat itu perutmu kesakitan.

Kamu yang menemaniku menunggu dosen di kursi putih panjang di jurusan. Waktu itu, bersama "dia" kita menahan lapar karena hujan deras mengurung kita disana.

Kamu, seleramu akan makanan pedas melebihiku. Terkadang aku merasa ngeri setiap kali kamu menambahkan cabe dan cuka yang begitu banyaknya ke dalam mie ayam kesukaanmu.

Malam-malam make-up lesson kita ^ ^ I`m gonna keep the pictures forever. Entah apa yang ada didalam pikiran kita saat itu, yang pasti menyenangkan bereksperimen dengan wajah kita yang mengkilat-kilat di bawah terpaan lampu.

Tak akan kulupakan malam itu, saat aku berdiri di depan rumahmu. Basah kuyup sepulang dari kampus. Kamu terkejut dan menyuruhku segera masuk dan berganti pakaian. Saat itu aku sangat kedinginan. Kamu lalu menyuguhiku makanan, jaket dan selimut hangat untukku.

Aku benci melihatmu menangis malam itu. Aku benci saat air matamu tak berhenti menetes menumpahkan kekesalanmu.


Aku mendoakanmu. Selalulah bersama lelaki itu. Kelak, ceritakan lagi padaku tentang kehidupanmu. Bersama lelaki itu dan anak-anakmu.


Kamu, wanita yang sensitif. Lebih sensitif dariku. Tetapi, kamu tidak punya penyakit impulsif sepertiku. Dan aku kagumi itu.

Hidupmu seperti air yang mengalir dengan tenang. Tetapi menuju sasaran seperti yang kau inginkan.

Kamu, tak hanya sahabatku. Jika kamu adalah keluargaku, maka kamu adalah seorang kakak perempuan. Kakak perempuan yang akan mengayomi.


Aku menyanyangi kamu.

Aku menyayangi kita.

Rabu, 29 Februari 2012

Mr. Beautiful Alone

I've just watched Breakerz on SDK two days ago. Haa..so much laughter indeed XD

And this is my favourite part:


Koichi picked the next topic, and he chose. no.4, Mr. Beautiful Alone.



AKIHIDE: That would be me. I like doing things by myself.
Tsuyoshi: You love being by yourself?
AKIHIDE: I do, I love being by myself. I go to izakaya alone, or to a yakiniku place.

He even go to Disney Sea just bye himself!

pic and source:brzfan

Actually, i like doing the same thing as he does. hehehe. Kadang memang ada saatnya kita butuh sendiri untuk mengembalikan mood.

Ke pasar, ke toko buku, atau hanya sekedar berjalan-jalan tanpa tujuan. Memikirkan banyak hal, mengobservasi banyak orang. Yang pasti merasa sangat bebas. You can do anything nee..

Its become my favourite thing to do.

Jumat, 03 Februari 2012

Goes to L`arc-en-Ciel World Tour 2012


Hal ini yang bikin gw garau beberapa hari ini. I`ve got the ticket. Tapi...

Ah, mudah-mudahan lancar aja sampe harinya tiba. Amiinn.

Sabtu, 12 November 2011

Akihide Come Again

It is midnight when i suddenly open Akihide`s web. Yes, such a long....time nee....?

Actually, i can`t read anything. But, i always love his site. I miss his guitar playing on the background, i longing to see his moonside theatre, and his photograph in profile page is always melting me out.

Talking about Akihide, i dont update anything about him for about one year. Honestly. Maybe up to one year -_- I blame my notebook for that....

Yes, i knew he is turn to be more "popular" now. Its different with three years ago (maybe). What the hell he is doing now? Yaoi?Daigo?Yasu?. I can`t get anything about that Akihide san...

Just forget it. What the use of fussing about his "entertainment life"? Its just another drama.

Hey, i want to read his blog entry. But, what can i do? Gugel Translet? Nope, its just ruining the phrases. I rather searching for the fans translation. Formerly, i used to open this : raatkerani. But now, it seems she was really busy studying. So, its not too update.

I just remember about Akihide`s blog entry on 2009. Its heart warming story. Now, i search it again on Fatma`s livejournal. Lucky me found that entry on this midnight.

This is it: Akihide Blog 27 Juli 2009

She`s wrote it on English and Bahasa. I repost the Bahasa.

27 Juli 2009

Pelajaran dari Teh Hijau

Sehari setelah konser di Budoukan.
Langit biru cerah dengan awan putih yang kontras membangkitkan perasaan yang menyenang di awal siang itu.
Aku pergi menghadap makam ayah dan menceritakan tentang konser itu.

Setelah itu aku berkunjung ke rumah orang tuaku.
Akhir-akhir ini aku benar-benar menggemari matcha, bahkan di rumah pun rasanya ingin meminumnya, tetapi alat-alatnya tidak ada. Saat memikirkannya aku teringat bahwa pada saat mudanya, ayah mengikuti kelompok chadou di kantornya. Dan aku ingat, saat kecil pernah melihat perangkat minum teh itu.

Setelah bertanya pada ibu, ia mengeluarkannya untukku dari dalam penyimpanannya.
Chasen itu terlihat penuh cerita. (Alat untuk mengaduk teh)

Tapi wadah untuk membuat teh juga tidak ada, yah, sebelum kami akhirnya membeli wadah untuk mimum teh, cawan yang digunakan di rumah memiliki cerita tersendiri.
Dulu ibu membuat membuat keramik di waktu senggangnya, dan ada karya-karyanya yang tidak sempurna. Aku pun perlahan-lahan mencari karya ibu itu di beranda.

Meskipun ada gambaran yang nyata tentang perangkat yang aku cari, tetapi yang kutemukan adalah cawan the lain berwarna hijau tua yang sendu.

Aku membawa keduanya pulang sebagai suvenir dan segera menyiapkan teh, sambil berpikir.

Dengan chasen peninggalan ayah dalam cawan buatan ibu, seorang anak laki-laki menyiapkan tehnya.
Hal ini sama seperti kehidupan.
Kehidupan pemberian orang tua ditumpahkan ke dalam wadah ini.
Rasanya agak getir, tetapi rasa yang ditinggalkannya sangat dalam dan menyegarkan.
Bagaimana pun juga, hal ini sebanding dengan kehidupan manusia.

Tetapi…
Sebagaimana bubuk teh yang hilang larut dalam air.
Pemikiran ini seperti berusaha mencapai sasarannya tanpa menjadi berlebihan.
Pencarian terhadap pengetahuan tiada akan habis, seperti halnya mempelajari kehidupan.
Dengan berbicara tentang matcha aku dapat menyampaikan pemikiranku.

Untuk saat ini,
Matcha
Aku sangat menyukainya.

What do you think about his thought? For me its a lil bit complicated. So that, interesting.

Jumat, 11 November 2011

Just Recently

Just recently...

Gw pengen mendaki lagi. Akhir-akhir ini sering memandangi Marapi yang terlihat sangat indah setelah berminggu-minggu tertutup mendung. Sangat ingin kembali ke puncaknya, sampai-sampai terbawa mimpi.
Just recently..

Sangat sering menyanyikan lagu Adelaide Sky (Adhitia Sofyan).

I'll fly away tomorrow

To far away

I'll admit a cliché

Things won't be the same without you


Just recently..

I find myself imagine about the future. What should i do after this? What kind of life i will have?

And...this is a thing that i dream on and on recently...



I wanna have the house of pastry...

images :wikipedia





Senin, 24 Oktober 2011

Anyone deserve to be success, nee?

BOSS VS KARYAWAN

Beberapa hari yang lalu aku membaca sebuah tulisan di jaringan sosial tentang menjadi boss atau menjadi karyawan. Berhubung yang punya akun adalah seorang motivator tentu saja dia akan mengatakan jadilah seorang boss, jangan jadi karyawan.

Saat itu aku berpikir, apakah salahnya menjadi seorang karyawan? Apakah rendahnya menjadi seorang karyawan?

Aku setuju dengan konsep bahwa menjadi boss akan membuka peluang kerja bagi orang lain. Tapi bukankah karyawan dan boss memiliki derajat yang sama pada hakikatnya?

SUKSES

Pemikiran semacam ini membawaku berpikir lagi tentang konsep kesuksesan. Some people talking about it everyday. Ada yang menyuarakannya seolah-olah mereka akan sukses hanya dengan me-RT tulisan akun twitter motivator. Ada juga yang mensugesti diri setiap hari hingga tidak bisa memikirkan yang lain selain kata-kata kesuksesan. Ya, memang tidak ada yang salah dengan itu semua, karena pada akhirnya manusia selalu memiliki konsep dan cara berbeda dalam mengartikan kesuksesan.

Seorang karyawan menganggap dirinya sukses saat perusahaan berkembang. Seorang boss menganggap dirinya sukses saat melihat perusahan maju dan para bawahannya sejahtera.

Tapi, seorang tukang sapu jalanan bisa saja menganggap dirinya sukses saat melihat anaknya diwisuda dan bekerja.


Saat sang motivator bilang, jadilah boss...jadilah seorang enterpreneur...maka anda akan sukses...Lalu bagaimana dengan karyawan?Apakah mereka dijamin tidak sukses?Apakah hidup mereka akan tidak bahagia seperti boss?

Banyak orang yang mengatakan "Aku tidak mau menjadi pegawai negeri". Tidak ada yang salah dengan kata-kata itu menurutku. Tetapi seringkali kata-kata ditambahkan dengan "pekerjaan itu membuat kita tidak berkembang, gaji kecil, malah sering di cap hanya pekerjaan ongkang-ongkang kaki"

Look, this is occupation, we dont talk about the people ne?

Guru, dokter, arsitek, psikolog, pegawai bank, dosen, pegawai swasta, satpam, polisi, pedagang, tukang sampah, pilot, nelayan, tukang kebun, pramuniaga, penyanyi, bidan, aktor, dsb...mereka berhak untuk sukses dan bahagia.

Pekerjaan apapun itu mulia, karena Tuhan sudah menjanjikan bahwa tidak ada yang sia-sia.