Mimpi tetaplah mimpi.
Impian tetaplah impian.
Banyak jalan untuk meraihnya.
Tetap berusaha untuk mewujudkannya.
Meski terkadang ada halangan.
Namun tidak apa-apa jika sesekali merubah arah.
Selasa, 11 Juni 2013
Rabu, 05 Juni 2013
How To Enjoy Bandung in Two Months? -sebuah catatatan-
Menikmati perjalanan Jakarta-Bandung di dalam mini bus Cipaganti.
Nonton konser Mono of Japan di Dago Tea House.
Makan steak di Waroeng Steak & Shake.
Jalan-jalan di pasar kaget Gazibu, makan cimol sekeras karet.
Menghadiri festival Budaya Jepang di UPI Bandung.
Makan ramen di Dochi Ramen.
Nongkrong di ITHB.
Duduk-duduk di halte Smansa sambil makan cheese cake Kartika Sari.
Jalan-jalan di jalan Imam Bonjol-Teuku Umar- Boromeus sambil mendengarkan OST. Secret Garden.
Tersesat bersama Opie, berakhir di CK Dago Plaza.
Makan tutug oncom di Jatinangor.
Jalan-jalan keliling UNPAD Jatinangor.
Minum soup buah saos strawberry Wiscar.
Makan malam di Ngeumong sambil nonton Stand Up Comedy.
Minum air mata kucing di Jatos.
Nginap di Rancaekek.
Naik kereta api dari Bandung ke Rancaekek.
Minum Yoghurt Syafa di Jatinangor.
Berangkat ke Depok naik kereta api.
Reuni Psikologi di Detos.
Jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor.
Nginap di rumah tantenya Rani.
Cuci mata di Kings.
Jalan kaki ke BIP.
Nonton Hoshizora ITB.
Makan cheese cake blueberry di Harvest.
Ketemu orang aneh di jalan Imam Bonjol (dua kali).
Naik kereta Api ke Depok, naik bajaj di Jakarta.
Naik Damri Bandung-Jatinangor, Jatinangor-Bandung.
Karaoke di InulVizta PVJ.
Beli sendal karet tiruan Crocss tiruan di Pasar Baru.
Jatuh berlutut di depan Akang-akang kaki lima Pasar Baru.
Hujan-hujanan naik motor bersama Opie di Rancaekek.
Tersesat di kegelapan ITB.
Nonton konser Mocca di Taman Ganesha ITB.
Ikutan press conference Soundrenaline di ORIGIN CAFE, ketemu Pas Band dan Anto Arief.
Nonton konser VERGE di ITB.
Menghadiri Japan Study Fair di ITB.
Belanja blazer dan rok di BTC.
Jalan kaki ke Baltos.
Makan di D`Cost BIP.
Nonton Secret Garden bersama Dini.
Menggosip bersama Aulia di Cipaganti Rotiku menunggu hujan reda.
Jalan kaki di Braga.
Makan nasi Padang di Kapau Jaya Dipatiukur.
Jalan kaki ke Wisma Juanda Dago Atas.
Ke Borma Dago Atas.
Cuci mata di FO Dago (Blossom, Jetset, Episode, dll).
Makan sate Padang di Hotel Sartika (depan Yogya Kalapa).
Makan donat legendaris di depan kost.
Jalan kaki ke Baltos.
Makan di Angkringan depan ITB.
Jalan kaki ke BEC.
Seharian gak keluar kost.
Buka puasa di D`Cost.
Makan di Angkringan belakang monumen.
Jalan pagi di car free day.
Tersesat mencari BRI Dipatiukur.
Kue ulangtahun untuk Dini.
Masak ayam kecap (atau ayam kunyit?).
Makan molen legendaris di depan kost.
Menggosip sampai hampir tengah malam di kost Aulia bersama Farras.
Cekakak cekikik di tengah kegelapan dengerin siaran Ardan Nembak.
Makan ramyun di Mujigae.
Jalan kaki ke Ciwalk.
Nonton Rich Man Poor Woman.
Lewat rumah Rapunzel, dan selalu berteriak Rapunzel Rapunzel...(berharap Rapunzel mengulurkan rambutnya).
Bersabar melewati gang kesabaran.
Makan di angkringan Gelap Nyawang.
Ngemil brownies blueberry sendirian.
Selalu salah membaca "Kostan kami menyediakan..." dengan "Kostan kami menyedihkan..."
Makan mie ayam 5000 di dekat kost.
Ke Gede Bage beli baju murah.
Makan kue cubit di UNPAD Dipatiukur.
Hampir setiap pagi makan kupat tahu.
Dini ketagihan denger lagu Bandaged-Adithia Sofyan.
Nungguin Dini datang ke Wisma Dago sambil nyari sinyal di teras.
Ngakak dalam hati dengerin Papa Dini ngobrol sama orang Papua di angkot.
Hujan-hujanan kebanjiran demi sesuap nasi angkringan monumen dan tas Elizabeth.
Kekurung hujan di BRI Cihampelas dalam perjalanan ke hotel tempat Mochi nginap.
Makan di Giggle Box Ciwalk.
Beli buku TOEFL dan TPA di Gramedia.
Makan lontong Padang di Dipatiukur.
Disuruh beli baju di Kings (dan gak minat dan gak niat walo udah dikasih duit).
Jalan-jalan bersama Hazu ke Rumah Buku dan Togamas.
Ngegembel di Trans Studio Mall.
Tersesat dan muter-muter di dekat gedung sate.
Beli buku Anna Karenina di Books & Beyond BIP.
Nemenin Mochi belanja di Kings.
Nemenin Mochi ke Dunia Baru, eh ternyata ada kebakaran.
Nonton Jin season 2.
Ketagihan lagu-lagunya LEE HI.
Galau-galauan gak lulus UI.
Merengek-rengek pengen pulang di huruf D, D.A.G.O
Ke kost Kak Yati, nonton Royal Affair sampe sore.
Makan tempe mendoan sambil cengangas cengenges bersama Dini dan Aulia.
Ke BEC beli handphone buat Papa Dini.
Makan soto Padang di restoran Pagi-Sore Dipatiukur.
Minum Sop Buah Fadhillah di Tubagus Ismail.
Ke Pustaka Psikologi UNPAD.
Ke Jakarta menghadiri Ennichisai Little Tokyo 2013.
Ke Dikti, FX, dan Senayan City.
Nonton konser Pop Land Soundversity (Payung Teduh & Efek Rumah Kaca).
Ke Cibaduyut beli sepatu dan jaket kulit
Ke Floating Market Lembang.
Makan singkong keju di Lembang.
Belanja oleh-oleh, muter-muter Kings nyari baju Ultraman.
Foto-foto di Bank Indonesia.
Makan bakso di depan BIP.
Ketemu gank lesbian di Braga.
Makan sate Padang di Dipatiukur.
Jalan kaki ke Dago untuk terakhir kalinya.
PS: Ini kebanyakan makan-makannya yah XD
Nonton konser Mono of Japan di Dago Tea House.
Makan steak di Waroeng Steak & Shake.
Jalan-jalan di pasar kaget Gazibu, makan cimol sekeras karet.
Menghadiri festival Budaya Jepang di UPI Bandung.
Makan ramen di Dochi Ramen.
Nongkrong di ITHB.
Duduk-duduk di halte Smansa sambil makan cheese cake Kartika Sari.
Jalan-jalan di jalan Imam Bonjol-Teuku Umar- Boromeus sambil mendengarkan OST. Secret Garden.
Tersesat bersama Opie, berakhir di CK Dago Plaza.
Makan tutug oncom di Jatinangor.
Jalan-jalan keliling UNPAD Jatinangor.
Minum soup buah saos strawberry Wiscar.
Makan malam di Ngeumong sambil nonton Stand Up Comedy.
Minum air mata kucing di Jatos.
Nginap di Rancaekek.
Naik kereta api dari Bandung ke Rancaekek.
Minum Yoghurt Syafa di Jatinangor.
Berangkat ke Depok naik kereta api.
Reuni Psikologi di Detos.
Jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor.
Nginap di rumah tantenya Rani.
Cuci mata di Kings.
Jalan kaki ke BIP.
Nonton Hoshizora ITB.
Makan cheese cake blueberry di Harvest.
Ketemu orang aneh di jalan Imam Bonjol (dua kali).
Naik kereta Api ke Depok, naik bajaj di Jakarta.
Naik Damri Bandung-Jatinangor, Jatinangor-Bandung.
Karaoke di InulVizta PVJ.
Beli sendal karet tiruan Crocss tiruan di Pasar Baru.
Jatuh berlutut di depan Akang-akang kaki lima Pasar Baru.
Hujan-hujanan naik motor bersama Opie di Rancaekek.
Tersesat di kegelapan ITB.
Nonton konser Mocca di Taman Ganesha ITB.
Ikutan press conference Soundrenaline di ORIGIN CAFE, ketemu Pas Band dan Anto Arief.
Nonton konser VERGE di ITB.
Menghadiri Japan Study Fair di ITB.
Belanja blazer dan rok di BTC.
Jalan kaki ke Baltos.
Makan di D`Cost BIP.
Nonton Secret Garden bersama Dini.
Menggosip bersama Aulia di Cipaganti Rotiku menunggu hujan reda.
Jalan kaki di Braga.
Makan nasi Padang di Kapau Jaya Dipatiukur.
Jalan kaki ke Wisma Juanda Dago Atas.
Ke Borma Dago Atas.
Cuci mata di FO Dago (Blossom, Jetset, Episode, dll).
Makan sate Padang di Hotel Sartika (depan Yogya Kalapa).
Makan donat legendaris di depan kost.
Jalan kaki ke Baltos.
Makan di Angkringan depan ITB.
Jalan kaki ke BEC.
Seharian gak keluar kost.
Buka puasa di D`Cost.
Makan di Angkringan belakang monumen.
Jalan pagi di car free day.
Tersesat mencari BRI Dipatiukur.
Kue ulangtahun untuk Dini.
Masak ayam kecap (atau ayam kunyit?).
Makan molen legendaris di depan kost.
Menggosip sampai hampir tengah malam di kost Aulia bersama Farras.
Cekakak cekikik di tengah kegelapan dengerin siaran Ardan Nembak.
Makan ramyun di Mujigae.
Jalan kaki ke Ciwalk.
Nonton Rich Man Poor Woman.
Lewat rumah Rapunzel, dan selalu berteriak Rapunzel Rapunzel...(berharap Rapunzel mengulurkan rambutnya).
Bersabar melewati gang kesabaran.
Makan di angkringan Gelap Nyawang.
Ngemil brownies blueberry sendirian.
Selalu salah membaca "Kostan kami menyediakan..." dengan "Kostan kami menyedihkan..."
Makan mie ayam 5000 di dekat kost.
Ke Gede Bage beli baju murah.
Makan kue cubit di UNPAD Dipatiukur.
Hampir setiap pagi makan kupat tahu.
Dini ketagihan denger lagu Bandaged-Adithia Sofyan.
Nungguin Dini datang ke Wisma Dago sambil nyari sinyal di teras.
Ngakak dalam hati dengerin Papa Dini ngobrol sama orang Papua di angkot.
Hujan-hujanan kebanjiran demi sesuap nasi angkringan monumen dan tas Elizabeth.
Kekurung hujan di BRI Cihampelas dalam perjalanan ke hotel tempat Mochi nginap.
Makan di Giggle Box Ciwalk.
Beli buku TOEFL dan TPA di Gramedia.
Makan lontong Padang di Dipatiukur.
Disuruh beli baju di Kings (dan gak minat dan gak niat walo udah dikasih duit).
Jalan-jalan bersama Hazu ke Rumah Buku dan Togamas.
Ngegembel di Trans Studio Mall.
Tersesat dan muter-muter di dekat gedung sate.
Beli buku Anna Karenina di Books & Beyond BIP.
Nemenin Mochi belanja di Kings.
Nemenin Mochi ke Dunia Baru, eh ternyata ada kebakaran.
Nonton Jin season 2.
Ketagihan lagu-lagunya LEE HI.
Galau-galauan gak lulus UI.
Merengek-rengek pengen pulang di huruf D, D.A.G.O
Ke kost Kak Yati, nonton Royal Affair sampe sore.
Makan tempe mendoan sambil cengangas cengenges bersama Dini dan Aulia.
Ke BEC beli handphone buat Papa Dini.
Makan soto Padang di restoran Pagi-Sore Dipatiukur.
Minum Sop Buah Fadhillah di Tubagus Ismail.
Ke Pustaka Psikologi UNPAD.
Ke Jakarta menghadiri Ennichisai Little Tokyo 2013.
Ke Dikti, FX, dan Senayan City.
Nonton konser Pop Land Soundversity (Payung Teduh & Efek Rumah Kaca).
Ke Cibaduyut beli sepatu dan jaket kulit
Ke Floating Market Lembang.
Makan singkong keju di Lembang.
Belanja oleh-oleh, muter-muter Kings nyari baju Ultraman.
Foto-foto di Bank Indonesia.
Makan bakso di depan BIP.
Ketemu gank lesbian di Braga.
Makan sate Padang di Dipatiukur.
Jalan kaki ke Dago untuk terakhir kalinya.
PS: Ini kebanyakan makan-makannya yah XD
Jumat, 25 Januari 2013
Memoritmo ~Tanya Chua~
Beberapa minggu ini aku tak henti mendengarkan sebuah album milik penyanyi asal Singapura bernama Tanya Chua. Sebenarnya dari dulu aku ingin mendengarkan lagu-lagu milik penyanyi ini setelah menonton flashback penyanyi-penyanyi Mandarin terbaik di Metro Xin Wen. Hingga akhirnya aku menonton beberapa video klipnya di Youtube. Tidak mengherankan bahwa "mbak" ini berkali-kali dianugrahi penghargaan sebagai penyanyi terbaik di Taiwan.Sebagai penulis lagu dan komposer, she`s really doing a good job.
Sebenarnya tidak banyak lagu-lagu yang sempat aku nikmati lewat Youtube. Hanya beberapa lagu, karena aku sedang melakukan hal lain sembari buffering (yah jaringan modem akhir-akhir ini sering membuat sakit hati). Tapi ada satu lagu yang langsung membuatku penasaran dengan penyanyi ini. Judulnya Just Say So.Kali ini tidak berbahasa Mandarin, tetapi full english. Lagu yang rerdengar ringan, didominasi piano dan drum, dan dinyanyikan dengan santai. Kedengarannya mungkin biasa, namun jika mendengarkan secara langsung mungkin kamu akan tahu mengapa aku menyukai lagu ini sejak pertama.
Liriknya tidak semanis lagu cinta yang lain. Secara pribadi aku mendengar sebuah pesan feminis dan girl power. Ditulis dengan sangat jujur.
If you love me
Tell me that you do and just hold me tight, no more lies
If you love me
Do what any man would have done
Make it right
Cos love ain’t
Something to be taken so easily like a casual pastime
So if you love me baby love me baby love me baby
Why don’t you just say so
Why don’t you say so
Musiknya tidak terlalu dinamis namun sangat catchy. And i really love her voice.
Berawal dari lagu ini, aku menemukan full album Just Say So dan..i`m totally falling to this!
Semua lagu di album ini sangat worth-it untuk didengarkan. Favoritku adalah Just Say So, Make It Real dan Friends. Benar-benar pop yang tidak membosankan. Really nice album.
Sebenarnya tidak banyak lagu-lagu yang sempat aku nikmati lewat Youtube. Hanya beberapa lagu, karena aku sedang melakukan hal lain sembari buffering (yah jaringan modem akhir-akhir ini sering membuat sakit hati). Tapi ada satu lagu yang langsung membuatku penasaran dengan penyanyi ini. Judulnya Just Say So.Kali ini tidak berbahasa Mandarin, tetapi full english. Lagu yang rerdengar ringan, didominasi piano dan drum, dan dinyanyikan dengan santai. Kedengarannya mungkin biasa, namun jika mendengarkan secara langsung mungkin kamu akan tahu mengapa aku menyukai lagu ini sejak pertama.
Liriknya tidak semanis lagu cinta yang lain. Secara pribadi aku mendengar sebuah pesan feminis dan girl power. Ditulis dengan sangat jujur.
If you love me
Tell me that you do and just hold me tight, no more lies
If you love me
Do what any man would have done
Make it right
Cos love ain’t
Something to be taken so easily like a casual pastime
So if you love me baby love me baby love me baby
Why don’t you just say so
Why don’t you say so
Musiknya tidak terlalu dinamis namun sangat catchy. And i really love her voice.
Berawal dari lagu ini, aku menemukan full album Just Say So dan..i`m totally falling to this!
Semua lagu di album ini sangat worth-it untuk didengarkan. Favoritku adalah Just Say So, Make It Real dan Friends. Benar-benar pop yang tidak membosankan. Really nice album.
PS: go to the entire lyric here:
引用來源 http://www.littleoslo.com/lyc/home/%e8%94%a1%e5%81%a5%e9%9b%85-just-say-so
引用來源 http://www.littleoslo.com/lyc/home/%e8%94%a1%e5%81%a5%e9%9b%85-just-say-so
Sabtu, 22 Desember 2012
Memoritmo -Lagu Tentang Ibu-
Ku buka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Aku yakin, semua orang tahu dan hapal lagu ini. Lagu yang sempat booming di masa kejayaan sebuah band bernama Potret. Lagu dengan instrumen minimal dan dinyanyikan dengan penuh penghayatan oleh Melly Goeslaw.
Untukku, lagu ini adalah lagu yang sakral. Lagu yang selalu membuatku terhanyut, dan selalu membuatku melankolia. Terutama setelah Ibu pergi.
Aku ingat, di hari kelulusanku sebagai mahasiswa, seseorang menyanyikan lagu ini sebelum penyerahan ijazah. Dentingan piano yang membuat merinding, lalu lagu itu dinyanyikan hingga aku tidak kuasa menahan tangis. Air mataku mengalir tiada henti hingga aku terisak-isak. Saat itu aku sempat bersyukur tidak memakai make up yang tebal.
Entahlah, begitu banyak lagu yang bertemakan kasih sayang Ibu. Tapi hanya lagu ini yang selalu melekat di ingatanku.Walaupun akhir-akhir ini aku menyukai sebuah lagu berjudul Mother yang dinyanyikan Adhitia Sofyan. Lagu yang lembut dan indah, tentang Ibu yang melihat anaknya dari surga. Lagu tentang betapa seorang Ibu adalah anugrah bagi anak-anaknya.
Fall into the arms of angels
Mother if you see me I’m all right
Range of clouds on sunny weather
Rise onto the breeze of meadow
Mother did you help God paint the sky?
When time will fade
Your words won’t vaporize
When time will fade
Your smile still hypnotize
Mother adalah salah satu lagu dari album ketiga Adhitia Sofyan, How To Stop Time. Lagu yang memiliki lirik paling indah. Hanya suara gitar, dan sentuhan orkestra yang diaransemen sendiri oleh si penyanyi dengan bantuan perangkat lunak komputer. Sangat tipikal Adhitya Sofyan, sang "penyanyi kamar".
Mendengarkan lagu ini membuatku membayangkan pelukan hangat Ibu. Tawa ibu yang kurindukan. Malam-malam yang kulewatkan bersama Ibu saat ia terbaring sakit.
Namun terkadang aku membayangkan sebuah dunia fantasi, dimana ada Ibu yang tersenyum bagai peri, ada sayap putih dipunggungnya. Aku yang berlari ke pelukannya, merasakan lagi kehangatannya. Ah Ibu, seandainya kau masih ada, aku ingin menyanyikan lagu ini untukmu.
Lagu adalah sebuah pembangkit kenangan. Lagu tentang Ibu yang kusukai, selalu membangkitkan kenangan. Bahkan hingga saat ini. Saat rinduku belum jua surut, saat malam-malam sepi yang kulalui untuk menangisi Ibu.
Namun dengan lagu jua aku tetap bersyukur. Bersyukur telah memiliki sesosok Ibu. Ibu yang tangguh, kuat, dan luar biasa. Ibu yang telah memilih mencintaiku.
Ibu, terimakasih telah lahir keatas dunia.
Terimakasih telah melahirkanku.
-Selamat Hari Ibu.
Jumat, 21 Desember 2012
Lagu Kesukaan Ibu.
Jauh dalam ingatanku tentang lagu kesukaan ibuku, hanya ada satu lagu.
Aku tidak pernah mendengar ibu menyanyikan lagu selain lagu ini. Yah, kecuali jika mars IBI (Ikatan Bidan Indonesia) harus diperhitungkan. Ibu selalu menyanyikannya saat kami kecil. Diatas kasur sebelum kami tidur. Kami yang senang bercerita dan bercanda dengan Ibu, lalu memintanya menyanyikan lagu ini. Lalu dengan suaranya yang lembut Ibu akan mulai bernyanyi..
Sepasang rusa dilanda asmara
Merekapun pergi berdua-dua
Menikmati udara
Berkasih-kasihan
Bahagialah mereka
Akan tetapi datanglah tiba-tiba
Seorang pemburu yang mengintai
Dia lalu menembak rusa itu
Matilah si rusa betina
Rusa jantan berlari masuk hutan
Kasihan kekasihnya telah hilang
Akhirnya tak tertahan dia masuk jurang
Tamatlah oh riwayatnya...
Dulu, setiap kali mendengar lagu ini, aku selalu merasa sedih. Kasihan sekali kedua Rusa yang diceritakan lagu ini. Mereka yang saling mencintai, harus terpisahkan oleh maut. Bahkan berakhir sangat tragis. Walaupun begitu, aku tetap menyukai lagu ini, karena ini adalah satu-satunya lagu yang disukai dan dinyanyikan oleh Ibu.
Saat-saat itu, aku tidak tahu siapa penyanyi lagu ini. Hanya akhir-akhir ini aku berusaha mencari tahu. Karena tidak ada lagi yang akan menyanyikannya untukku, setidaknya aku bisa mendengar langsung suara penyanyinya. Setelah browsing di internet aku mengetahui bahwa lagu ini berjudul Sepasang Rusa, dinyanyikan oleh Tetty Kadi. Aku tidak tahu siapa Tetty Kadi, tapi sepertinya dia adalah penyanyi favorit Ibuku.
Senin, 03 September 2012
Someone From The Past (Part 2)
Aku mengingatmu.
Ya, itu kamu. Tak mungkin aku lupa tanda di pipimu itu. Dan caramu berjalan. Teman sebangku kala sekolah dasar.
Aku ingat namamu. Dulu aku memanggilmu Ayu.
Dulu kita cukup dekat. Kau sering bercerita tentang keluargamu. Bahkan aku ingat sayur kesukaanmu.
Aku juga ingat Ibumu.
----------
Setelah makan, kami bertiga berpisah dengan Pipit dkk. Tepat setelah mereka membalikkan badan dan berjalan, aku bertanya pada Aulia "Itu Ayu kan?"
Ya, Aulia membenarkan bahwa orang itu Ayu. Temanku saat SD. Hanya sampai kelas 4. Karena Ayu memutuskan untuk pindah. Ia pindah tanpa memberitahuku atau teman-teman lainnya. Tidak ada kata-kata perpisahan, ia pergi begitu saja. Tanpa ada kabar berita di kemudian hari.
Aku sangat tahu alasan Ayu pindah saat itu.
Bullying.
Kekerasan yang ia terima dari salah seorang guru kami saat duduk di kelas 4 SD. Jika kuingat-ingat, banyak sekali perilaku buruk yang dilakukan guru itu pada Ayu. Namun aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Karena akupun korban. Aku juga mengalami hal yang serupa.
Namun, aku masih mengingat hari itu. Saat seorang Ibu menangis di depan kelas, karena anaknya dipermalukan oleh guru itu. Di depan kami semua.
Aku benci hari itu. Sampai saat inipun perasaanku selalu bergejolak jika mengingatnya. Tentang guru itu, aku masih menyimpan amarah yang amat mendalam. Tentang Ayu, sampai saat ini aku masih bersedih jika mengingatnya.
Ayu mungkin lupa padaku. Yah, dulu aku belum mengenakan jilbab seperti sekarang. Dan perubahan selama lebih kurang 14 tahun...siapa yang akan mengenalinya.
Tetapi...tidak apa jika Ayu tidak mengingatku lagi. Aku adalah bagian dari mimpi buruknya kala itu.
Namun Ayu yang sekarang, sangat tenang. Berbicara pelan dan terlihat feminin.
Semoga tidak ada lagi luka-luka masa lalu yang tertinggal. Tidak hanya untuk Ayu, tapi juga untukku, untuk teman-temanku, korban bullying.
Ya, itu kamu. Tak mungkin aku lupa tanda di pipimu itu. Dan caramu berjalan. Teman sebangku kala sekolah dasar.
Aku ingat namamu. Dulu aku memanggilmu Ayu.
Dulu kita cukup dekat. Kau sering bercerita tentang keluargamu. Bahkan aku ingat sayur kesukaanmu.
Aku juga ingat Ibumu.
Sayangnya, aku tidak punya kenangan yang menyenangkan tentang itu. Mengingat saat terakhir kau dan Ibumu datang ke sekolah, perasaanku selalu berubah sendu.
----------
Setelah makan, kami bertiga berpisah dengan Pipit dkk. Tepat setelah mereka membalikkan badan dan berjalan, aku bertanya pada Aulia "Itu Ayu kan?"
Ya, Aulia membenarkan bahwa orang itu Ayu. Temanku saat SD. Hanya sampai kelas 4. Karena Ayu memutuskan untuk pindah. Ia pindah tanpa memberitahuku atau teman-teman lainnya. Tidak ada kata-kata perpisahan, ia pergi begitu saja. Tanpa ada kabar berita di kemudian hari.
Aku sangat tahu alasan Ayu pindah saat itu.
Bullying.
Kekerasan yang ia terima dari salah seorang guru kami saat duduk di kelas 4 SD. Jika kuingat-ingat, banyak sekali perilaku buruk yang dilakukan guru itu pada Ayu. Namun aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Karena akupun korban. Aku juga mengalami hal yang serupa.
Namun, aku masih mengingat hari itu. Saat seorang Ibu menangis di depan kelas, karena anaknya dipermalukan oleh guru itu. Di depan kami semua.
Aku benci hari itu. Sampai saat inipun perasaanku selalu bergejolak jika mengingatnya. Tentang guru itu, aku masih menyimpan amarah yang amat mendalam. Tentang Ayu, sampai saat ini aku masih bersedih jika mengingatnya.
Ayu mungkin lupa padaku. Yah, dulu aku belum mengenakan jilbab seperti sekarang. Dan perubahan selama lebih kurang 14 tahun...siapa yang akan mengenalinya.
Tetapi...tidak apa jika Ayu tidak mengingatku lagi. Aku adalah bagian dari mimpi buruknya kala itu.
Namun Ayu yang sekarang, sangat tenang. Berbicara pelan dan terlihat feminin.
Semoga tidak ada lagi luka-luka masa lalu yang tertinggal. Tidak hanya untuk Ayu, tapi juga untukku, untuk teman-temanku, korban bullying.
Somenone From The Past (Part 1)
Dua hari lalu aku menghadiri wisuda empat orang teman sebaya di UNAND, Firman (Pman),Radian, Yonanda dan Andari. Keempatnya kukenal dari komunitas Jepang, Akamaru J-Community. Awalnya kupikir tidak akan bisa bertemu mereka semua karena berlainan fakultas. Tapi akhirnya bisa bertemu dan memberi selamat bahkan sempat berfoto bersama. Menyenangkan rasanya melihat teman-teman ini lulus dan memakai toga. Walau bagaimanapun, aku dan mereka sama-sama berjuang dari SMA, ujian masuk Universitas, dan akhirnya kuliah.
Kesempatan kali ini, aku pergi bersama Aulia a.k.a Ryuu dan Mbak Hazrina. Yah, akhir-akhir ini kita memang sering jalan bersama. Apalagi semenjak ditinggal Aulia Amalina alias Mochi alias Riida-nya Akafume yang mencari peruntungan di Ibukota. Maka tinggallah kita bertiga, Gank Ikan/Sakana Tachi.
Sembari menunggu Pman dan Radian selesai mengikuti acara fakultas, kita bertiga duduk-duduk di gazebo Fakultas Sastra. Bercerita, bercanda, bertukar pikiran seperti biasa. Lalu saat Pman dan Radian keluar, kita memberikan selamat dan berfoto bersama. Sehabis itu, kita menuju gedung PKM UNAND untuk bertemu Yonanda dan Andari. Cukup heboh saat bertemu Yonanda, ia menyambut kita sambil lari-lari dan memeluk Aulia (?). Hahaha, tentu saja tidak. Walaupun Yonanda itu super ecchi tapi dia tidak seberani itu. Cukup lama kami menunggu giliran berfoto bersama dengan orang ini, karena sepertinya dia ada semacam acara perpisahan dengan teman-teman Neo-Telemetri (semacam unit kegiatan mahasiswa).
Beberapa saat sebelum Yonanda kembali bergabung bersama kami, tiga orang teman-teman Aulia datang. Mereka adalah Pipit, Putri, dan seseorang yang dipanggil Nenek. Beberapa saat aku merasa wajah ketiga orang ini sangat familiar, terutama si “Nenek”. Aku mencoba untuk mengingat-ingat. Apakah teman SMP?Atau teman SMA?Mungkinkah seseorang yang kukenal dari teman lainnya. Sulit sekali aku mengenali orang ini. Namun begitu, aku tetap menerka-nerka.
Setelah berbincang-bincang dan berfoto bersama Yonanda, kami memutuskan untuk makan. Dengan menumpangi mobil Pipit, kami menuju Siska Pastry. Di mobil, aku masih bertanya-tanya di dalam hati siapakah gerangan wanita yang duduk di sebelah Mbak Rin ini. Hingga rasanya aku ingin membuka percakapan tentang masa-masa SMP atau SMA. Rasanya akupun ingin bertanya langsung kepadanya. Tetapi tidak satupun yang kulakukan. Aku tetap menerka-nerka di dalam hati.
Akhirnya kami makan bersama di Siska Pastry. Saat itu, aku mencuri-curi pandang di beberapa kesempatan. Kutatap lekat-lekat wajahnya. Yah, hingga akhirnya aku tersadar. Tepat saat itu juga perasaanku berubah sendu.
Kesempatan kali ini, aku pergi bersama Aulia a.k.a Ryuu dan Mbak Hazrina. Yah, akhir-akhir ini kita memang sering jalan bersama. Apalagi semenjak ditinggal Aulia Amalina alias Mochi alias Riida-nya Akafume yang mencari peruntungan di Ibukota. Maka tinggallah kita bertiga, Gank Ikan/Sakana Tachi.
Sembari menunggu Pman dan Radian selesai mengikuti acara fakultas, kita bertiga duduk-duduk di gazebo Fakultas Sastra. Bercerita, bercanda, bertukar pikiran seperti biasa. Lalu saat Pman dan Radian keluar, kita memberikan selamat dan berfoto bersama. Sehabis itu, kita menuju gedung PKM UNAND untuk bertemu Yonanda dan Andari. Cukup heboh saat bertemu Yonanda, ia menyambut kita sambil lari-lari dan memeluk Aulia (?). Hahaha, tentu saja tidak. Walaupun Yonanda itu super ecchi tapi dia tidak seberani itu. Cukup lama kami menunggu giliran berfoto bersama dengan orang ini, karena sepertinya dia ada semacam acara perpisahan dengan teman-teman Neo-Telemetri (semacam unit kegiatan mahasiswa).
Beberapa saat sebelum Yonanda kembali bergabung bersama kami, tiga orang teman-teman Aulia datang. Mereka adalah Pipit, Putri, dan seseorang yang dipanggil Nenek. Beberapa saat aku merasa wajah ketiga orang ini sangat familiar, terutama si “Nenek”. Aku mencoba untuk mengingat-ingat. Apakah teman SMP?Atau teman SMA?Mungkinkah seseorang yang kukenal dari teman lainnya. Sulit sekali aku mengenali orang ini. Namun begitu, aku tetap menerka-nerka.
Setelah berbincang-bincang dan berfoto bersama Yonanda, kami memutuskan untuk makan. Dengan menumpangi mobil Pipit, kami menuju Siska Pastry. Di mobil, aku masih bertanya-tanya di dalam hati siapakah gerangan wanita yang duduk di sebelah Mbak Rin ini. Hingga rasanya aku ingin membuka percakapan tentang masa-masa SMP atau SMA. Rasanya akupun ingin bertanya langsung kepadanya. Tetapi tidak satupun yang kulakukan. Aku tetap menerka-nerka di dalam hati.
Akhirnya kami makan bersama di Siska Pastry. Saat itu, aku mencuri-curi pandang di beberapa kesempatan. Kutatap lekat-lekat wajahnya. Yah, hingga akhirnya aku tersadar. Tepat saat itu juga perasaanku berubah sendu.
Langganan:
Postingan (Atom)